Tuesday, 6 April 2010

humaniverse



Ini adalah salah satu tugas ujian praktek dari guru seni rupa saya. Membuat sebuah lukisan sesuai dengan tema yang sudah ditentukan bagi masing-masing siswa sebelumnya. Entah beruntung atau tidak, saya mendapatkan tema yang saya pilih sendiri, abstrak.

Tepat sehari sebelum deadline pengumpulan tugas ini, kanfas milik saya bisa dipastikan masih kosong melompong. Baru sekitar pukul setengah sepuluh malam, saya akhirnya berusaha mengingat-ingat dimana terakhir kali saya menyimpan palet dan cat air setengah 'melempem' sisa tahun lalu--yang kira-kira menghabiskan setengah jam sendiri untuk akhirnya benar-benar menemukannya.

Dan inilah :D--hasil dari berkutat selama satu jam dengan cat-cat air ala kadarnya--lukisan (ehem jika bisa dibilang begitu) abstrak yang mampu saya buat.

Warna-warna background saya pilih untuk melambangkan lingkungan hidup manusia dan kelompok-kelompok kemasyarakatan di dalamnya. Terkotak-kotak berdasarkan kebutuhan, hasil dari multikulturalisme yang sudah dianut bangsa ini sejak berabad-abad lalu.

Lingkaran-lingkaran saya simbolkan sebagai manusia, pribadi yang unik, berbeda dan bebas berideologi. Kenapa lingkaran ? Karena menurut saya--yang sangat terbatas pemahamannya ini--lingkaran mampu dan mudah menyesuaikan dengan bidang-bidang lainnya. Fleksibel dan terkesan lentur--sekali lagi, menurut saya.

Lingkaran yang berdiri sendiri melambangkan kemampuan manusia untuk meletakkan dirinya sebagai seorang 'lakon' di masyarakat. seperti lingkaran dengan pewarnaan biru yang menunjukkan nilai kereligiusan dalam diri seseorang.

Lingkaran kuning yang pudar dan mulai kehilangan polanya membaur dengan warna background menunjukkan proses peleburan jati diri dikarenakan lingkungan yang mempengaruhinya. Lingkaran tersebut kelak akan mempunyai warna baru dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru pula sebagai seorang manusia dan pada akhirnya kehilangan kepribadian asalnya.

Lingkaran yang melebur dengan lingkaran lain saya ibaratkan sebagai sosialisasi antarmanusia, yang mau tidak mau kelamaan akan saling mempengaruhi satu sama lain dan membuatnya mempunyai pewarnaan baru.

Sederhananya, saya berusaha membuat sesuatu yang kompleks di dalam masyarakat menjadi lebih ringkas dengan pemahaman saya sebagai orang awam pada umumnya.

Oleh karena itu, saya memberi nama hasil pekerjaan tangan saya ini "HUMANIVERSE" yang diambil dari kata "human" dan "universe", manusia dan alam raya yang saling mempengaruhi.