Wednesday 10 July 2013

kebas

selalu ada hari di mana langit terlihat tidak sejernih biasanya
misalnya ketika terjebak hujan di etalase toko dengan pengharapan yang tidak tentu kapan dapat segera beranjak dari tempat itu
beberapa hal penting lain telah menunggu
namun perlengkapan untuk bergiat menerobos titik-titik air sepertinya tidak akan terlalu membantu
kuyup
lalu sekelebat pemikiran terduduk dan memaksa untuk menghisap energi berpikir seperti benalu
hari yang buruk.

ketika semua orang seakan melakukan kesalahan
dan hanya diri sendiri yang paling benar
sekat pembatas dua standar mulai pudar 
terhenti berpendar
bagaimana?
yang terdengar hanya cicitan riuh tanpa makna
tak berpengaruh pada perputaran akan senja
lelahkah?
adakalanya ingin mendorong mereka ke sudut
menghadap dinding
dan membiarkan mencicit pada sesamanya
mendengarkan suara yang mereka keluarkan
tidak menyenangkan bukan?
membuat ruang terasa lebih lapang
untuk diri sendiri menghela nafas panjang
berpaling pada Tuhan.