Thursday 28 June 2012

dialek

(1) sepakat untuk tidak sepakat 
(2) memilih untuk tidak memilih

kalimat pertama saya temukan ketika membaca sebuah surat kabar harian nasional malam ini. sedang dibahas mengenai lima sosok cendekiawan yang dianggap berdedikasi dengan apa yang telah mereka lakukan sepanjang masa hidupnya. mata saya tertarik pada sosok pertama dan membaca sekilas mengenai perjalanannya sebagai seorang pengamat ekonomi, Doed Joesoef. tertulis juga tentang kedekatannya dengan Bung Hatta kala itu, mereka dan diskusi-diskusi khas intelektual yang sering mereka lakukan. pada sebuah diskusi, Bung Hatta dan Doed Joesoef terhenti dan pada akhirnya "sepakat untuk tidak sepakat" terkait dengan apa yang sedang mereka bicarakan. saya tersenyum sejenak. sedikit mencerna dan membandingkan dengan apa yang sering saya sekadar lewatkan dari pemberitaan di televisi sekarang ini. yang mereka bicarakan dahulu tentu tidak jauh-jauh dari keadaan negeri ini. yang ada di televisi sekarang tentu juga merupakan gambaran fenomena sosial yang sedang dihadapi negeri milik kami. perbedaan yang saya lihat adalah bagaimana orang-orang menyikapi perbedaan itu sendiri. Socrates pernah mencontohkan pada sebuah diskusi dimana ia terlihat hanya berdiam diri hingga salah seorang muridnya menghampiri dan menanyakan mengapa ia tidak berbicara sama sekali. baginya berbicara hanya ketika seseorang mengatakan fakta yang salah pada sebuah diskusi. ya, orang bijak berangkat dari seorang pendengar yang berbicara dengan dasar. pun dengan dua tokoh yang saya sebutkan sebelumnya. bagaimana mereka akhirnya menghargai pendapat masing-masing dan mengakhiri diskusi dengan tetap berpengang pada pandangan sendiri memperlihatkan di tingkat mana pengetahuan menjunjung pribadi. ilmu akan mengangkat mu manusia dan lebih memanusiakan saudara sesama manusia. bukan begitu? ketika seseorang memiliki kasih akan sesuatu bukankah ia akan cenderung melakukan pengecualian akan hal-hal lain yang berbeda diantara mereka? lalu apa yang dapat kita lihat dari para orang bervokal dengan kepentingan di banyak media? mereka berkata mencintai negara akan tetapi tidak dapat menerima perbedaan yang terlahir di dalamnya.

kalimat kedua menjadi efek yang ditimbulkan dari ketidakinginan para bervokal untuk mengecualikan perbedaan. saya sebagai pribadi tidak lagi mengetahui pun mengenal mereka lagi. yang hilang adalah kepercayaan karena semua berbalut kepentingan. perut-perut lapar ditinggalkan demi memenuhi ruang kebuncitan. harus bagaimanakah saya dan mereka yang tidak lagi mengerti apa yang sedang diperjuangkan? memilih untuk tidak memilih juga merupakan pilihan bagi mereka yang ditinggalkan zaman.

Sunday 17 June 2012

Dance like nobody's watching

every time I start to believe something is ripped and taken from me
but it's fine
as long as I have the faith 
that Rabb has the right time and right moment to do my plan

Monday 4 June 2012

Stop Standing There

I want to ask my mom
"How did it start and how to end it fairly?"
what do you think people?
22 years and I still don't get the answer

Tuhan mengagungkan perempuan
ia memang agung
bagi yang tidak mengerti maka hatinya telah mati
bagi yang membenci lebih baik berbalik lagi
jalan ini terlalu sepi untuk mereka lewati

when crying can not solve the problem anymore
and just weighing up your shoulders
just back off
and stop standing there

Sunday 3 June 2012

yellow

when feeling sad is no longer blue
and your tears turn into yellow