tahun ini rasanya cepat sekali. sudah bulan kedelapan.
bagaimana dengan catatan pencapaian yang dibuat di depan?
saya sendiri masih satu dua kali mencentang apa yang sudah berhasil dilakukan.
hingga bulan kedelapan ini beberapa hal telah saya lewati
termasuk susah payah mengerjakan skripsi
berkunjung ke tiga kota yang berbeda dalam 6 bulan ini terasa menyenangkan dan tidak ada beban
mengolah semua yang saya temukan dan menuliskannya yang sedikit merepotkan
saya belajar dari ungkapan-ungkapan yang dituturkan beberapa perempuan
mengenai kehidupan mereka, perjalanan mereka, dan keterbatasan pilihan yang dihadapkan kepadanya
bertemu dengan perempuan-perempuan ini membuat saya tersadar
bahwa hidup tidak senyaman yang selama ini saya rasakan
dengan standar kenyamanan saya tentunya
yang belum tentu menurut orang lain dapat dilihat sebagai sebuah "kenyamanan"
saya mendengar
dan memang saya menyukai sekali kegiatan satu ini
keluhan, tangisan, dan tawa yang dibagikan oleh perempuan-perempuan yang saya temui
beberapa memang benar seakan meruntuhkan langit dunia utopis yang selama ini saya elukan
luluh.
tapi tidak apa
keruntuhan langit saya tidak sebanding dengan keruntuhan yang mereka rasakan
pun demikian,
perempuan-perempuan ini membangun sendiri kembali lagitnya
berikut matahari yang menjadi tonggak dari mimpi sederhana
saya turut melihatnya
dari bagaimana mereka menghadapi pagi dan malam dunianya
mendengar memang tidak pernah meninggalkan mata untuk benar membuktikan
hal lain yang saya temukan adalah sisi-sisi gelap dari kita
percik kebohongan dari keterbatasan
terkadang saya temukan dengan mata terpejam
benar manusia
makhluk dengan tingkat adaptasi teratas diantara semua
kehilangan juga merupakan hal yang saya pelajari hingga pertengahan tahun ini
ketika hari raya dan mereka yang biasanya ditemui setahun sekali pun tidak hadir melengkapi
tapi kehilangan kali ini juga merupakan kebahagiaan bagi yang lain
darah-darah penerus keluarga telah lahir
Tuhan benar.
kita tidak pernah benar-benar kehilangan
tapi terkadang sulit untuk melihatnya dengan terang
dia dengan dua masa sulit yang berjajar
semoga hatimu diberi kelapangan
untuk mendengar bahwa Tuhan tidak pernah membiarkanmu sendirian
dan melihat kehilangan tidak lagi dengan mata berawan.