hampir tiga tahun lalu
--sejujurnya saya tidak begitu senang memulai dengan frase acuan waktu seperti ini
sudah memperlihatkan dari awal seberapa kalahnya saya dengannya menjawab kala--
yang saya tahu,
kau dengan lintingan tembakaumu itu tidak berhubungan terlalu baik
namun ya, sebagai laki-laki tidak pernah kau coba untuk membohongi diri bahwa diam-diam menghisapnya
tapi itulah yang selalu kau lakukan
bergeming dari ketakutan untuk tetap menjadi diri yang kau inginkan
hampir dua tahun yang lalu
bungkahan bahagia karena sudah tidak menggunakan atribut yang mengekang tentu terjadi padamu juga
kau semakin sering menjumpainya
kudengar kadang kau tidak dapat menghentikan kebiasaan yang satu ini
di pagi hari, setelah makan, dengan kopi atau teh sebagai teman seperjalanan
saat itu bahkan saya sudah merasa jauh
dunia yang dulu berputar dengan arah yang sama sepertinya
mulai keluar dari pusaran dan membentuk milik saya sendiri
bersinggungan, bergesekan dengan bagaimana miliknya berputar
dunia saya, dengan arah sebaliknya dari dunia miliknya
tertinggal tidak akan begitu terasa
karena yah, kami sudah begitu berbeda
sekarang
ketika kau mulai merasakan sesakan
kutanyakan mungkin sebaiknya berhenti berjalan beriringan dengan tembakau lintingan
kau katakan bahwa kau sudah tidak terlalu mengenalnya
terlebih dalam keadaan di dalam sesakan
seolah-olah begitu membenci sahabat lamamu itu
tentu lega mendengarnya
kau selalu tahu kapan untuk memulai perjalanan dan pendakianmu
dan saat untuk turun, beristirahat, karena kau tahu apa yang telah terdapat di puncak
tapi sekali lagi
ketertinggalan bagiku
tiga tahun dan kau sudah menyusuri jalan-jalan yang berbeda
puncak dengan beragam nama
laut dengan terumbu karang yang memanjakan mata
tapi aku, dan duniaku
bagaimana?