realitas tidak selamanya menyenangkan
apalagi bagi saya dengan pemikiran utopis-naif seperti ini
dunia tampak selalu menyembunyikan bayangan hitamnya dibalik senyum-senyum ramah yang diberikan
membuat saya terkadang bahkan takut untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada diluar
tapi tentu saja, berpapasan dengan yang tidak menyenangkan adalah keseharian
lalu bagaimana harus bersikap dengan si kebalikan?
adalah melakukan hal-hal yang saya tahu akan sangat saya nikmati ketika melakukannya
berenang misalnya
setiap tarikan nafas akan sekaligus mengeluarkan segala keluhan yang selama ini tidak saya akshara kan
terkadang saya hanya malas berdebat dengan orang-orang yang saya tahu benar tidak akan mengerti apalagi mencoba memahami
pemikiran mereka telah terkotak dengan apa yang mereka pasak
bagaimana lagi, keluhan saya nikmati sendiri
menulis
menyenangkan mengenbangkan kata-kata dan menyususnnya menjadi makna
meski kata sendiri telah diberi makna, namun melihat mereka bersama-sama akan lebih membuka mata
hal ini tentu saja tidak dapat dilakukan tanpa
membaca
membaca membuat saya tahu apa yang akan saya tuliskan
membaca menentukan tujuan dari setiap penulisan
mengetahui apakah pemikiran saya juga pernah dipikirkan oleh manusia di ujung halaman
menemukan mereka yang sepemikiran tidak pernah sebegitu menyenangkan
terkadang tentang ada, tentang sesuatu yang hanya dipemikiran, tentang pengalaman, dan realitas fenomena diberbagai bagian
menyenangkan.
teh adalah kawan
dikala perut sedang berawan ataupun cercaan pikiran
beberapa hari terakhir saya meruntut cara-cara menyeduh dengan baik
agar memaksimalkan rasa yang telah diciptakan pada pertemuan air 80 derajad dengan daun-daun beraroma perkebunan
ragam teh yang dapat dinikmati, tempat-tempat lengkap yang menjual dan mengkoleksi, segala tentang teh diam-diam saya mulai cermati
jadi bagaimana dengan kalian?
ketika berada di tengah kerumunan yang menyepikan, kemana kalian akan mencari jalan untuk menikmatinya sendirian?